Kamis, 22 Desember 2011

REFLEKSI KELOMPOK

 
REFLEKSI EKOLOGI TUMBUHAN
Reflesi Kelompok 1 : Pengertian Dasar Ekologi tumbuhan
Pada diskusi kelompok 1 (Hendy Desniko, Reza Syaifullah, Luberti Indri, dan Nani Kusmiati) yang membahas tema tentang Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan. Dimana ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Sedangkan tujuan dari mempelajari ekologi yaitu dapat mengetahui teknik dan cara untuk memanfaatkan apa yang ada di dunia ini dengan sebaik-baiknya.
Setelah pemateri selesai menjelaskan apa itu ekologi tumbuhan, beberapa audience yang bertanya tentang bagaimana bentuk hutan kota, karna seperti yang kita ketahui bahaw kota merupakan tempat yang sangat padat penduduknya. Sehingga apakah mungkin hutan kota dapat diterapkan di kota. Kemudian pemateri menjawab bahwa hutan kota tersebut yang memiliki  fungsi sebagai nilai estetika yang ada  di kota, sebagai penyerapan karbondioksida, pelestarian air tanah dan penahan angin di kota. Saya sependapat dengan pemateri bahwa hutan kota merupakan tumbuhan yang memiliki peranan positif sebagai enghijauan, menyerap karbon dioksida, penyerapa air tanah, dan penahan angin kota, tetapi hutan kota ini harus didasarkan pada tata ruang pada kota tersebut sehingga memiliki peranan yang sangat penting.
Dalam diskusi ini berjalan sangat lancer dan audience sudah cukup paham tentang apa ekologi tumbuhan tersebut, serta dalam peranannya. Karena semua pemateri sudah cukup dalam menguasai materi yang disampaikan. Sehingga sudah cukup pantas untuk didokumentasikan sebagai media pembalajara. Sukses untuk kelompok 1.

Refleksi kelompok 2 : Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan
Pada diskusi kelompok 2 (Susantika, Setia Novit dan Tetty Ariyanti) yang membahas tema Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan. Dalam diskusi ini pemateri  menjelaskan tentang pengertian tumbuhan dalam lingkungan. Dimana tumbuhan dalam lingkungan menurut pemateri merupakan dari  faktor biotik dan abiotik yang potensial mempengaruhi organisme.
Dalam lingkungan memiliki faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor iklim, faktor tanah dan faktor topografi, sudut kemiringan lahan. Pemateri juga menjelaskan tentang lingkungan abotik (lingkungan mati seperti udara, tanah, air, suhu, cahaya), lingkungan biotik (lingkungan hidup seperti individu, komunitas, populasi, ekosistem), faktor pembatas (eksistensi suatu organisme atau kelompok organisme tergantung pada keadaan lingkungan) dan nische (nisia) atau relung (cara hidup atau respon organisme terhadap lingkungan).
Dalam diskusi ini pemateri dalam menampilkan video yaitu tentang alat yang untuk menentukan tumbuhan tersebut mengalami strees atau tidak. Dalam video ini sebenarnya sudah cukup bagus tetapi dalam penyampain pemateri dalam menjelaskan kurang memahami atau tidak dapat dimengerti sehingga terjadi kesalahpahaman dalam penjelasannya.
Dalam diskusi ada beberapa audience yang bertanya tentang bagaimana indikator sebuah pohon mengalami stress ? Pemateri menjawab bahwa indikator pohon yang mengalami stress adalah jika daunnya menjadi layu. Tetapi saya masih kurang setuju dalam pendapat tersebut, karena tumbuhan yang dikatakan layu jika htumbuhan tersebuut sudah mengalami gangguan pada pertumbuhannya sehingga tumbuhan tersebut mengalami layu. Tetatpi ada beberapa tumbuhan yang mengalami layu dikatakan memiliki gangguan pada tanaman tersebut, contohnya pada pohon randu. Gugurnya daun pada pohon randu ini bukan berarti pohon randu ini mengalami stress. Melainkan gugurnya daun pada pohon randu ini karena pohon randu meranggas atau mengurangi penguapan air pada musim kemarau.
Dalam diskusi ini para pemateri masih kurang menguasai materi, sehingga semua pertanyaan yang dijawab oleh pemateri masih kurang tepat, sehingga banyak sanggahan dari audience. Sehingga bapak husamah selaku dosen menjelasakan lebih lanjut lagi tentang apa yang ditanyakan oleh audience tersebut.

Refleksi kelompk 3 : Pengaruh cahaya dan suhu terhadap proses pertumbuhan tanaman
Pada diskusi kelompok 3 (Eka Rahma, Prieska Novita, dan Veni Puspita) yang membahas pengaruh cahaya dan suhu terhadap proses pertumbuhan tanaman,  yaitu dapat kita lihat pada proses fotosintesis tnaman.Selain itu, cahaya juga merupakan sumber ekosistem di bumi. Cahaya juga dapat mempengaruhi struktur dan bentuk tubuh tumbuhan (morfologi) sehingga sering disebut juga fotomorfogenetis. Lamanya penyinaran relatif antara siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi fungsi dari tumbuhan secara luas. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu : Tumbuhan  hari pendek, Tumbuhan hari panjang, Tumbuhan hari sedang, Tumbuhan hari netral.
Dalam diskusi ini para pemateri menurut saya masih kurang menguasai materi sehingga dalam meyampaikan materi masih kurang tepat dalam penyampaiannya. Jadi menurut saya pemateri harus lebih memahami materi sehingga tidak terjadi kesalahan konsep dalam penyampaiannya.
Refleksi kelompok 4 : Atmosfer dan air sebagai lingkungan abiotik yang mempengaruhi ekologi tumbuhan.
Pada diskusi kelompok 4 (Ika, Chantika, Enggar, dan Anik) yang membahas Atmosfer dan air sebagai lingkungan abiotik yang mempengaruhi ekologi tumbuhan. Dimana air merupakan sumber yang penting bagi semua mahluk hidup, dan demikian pula pada atmosfer yang berperang sebagai melindung dari radiasi matahari yang tertuju pada bumi.
            Atmosfer terdiri dari gas-gas yang tidak berbau dan tidak berwarna sehingga pada atmosfer terdiri dari gas. Pada lapisan atmosfer terbai menjadi 5, yaitu :
·         Exmosfer, merupkan lapisan paling atas dari atmosfer bumi.
·         Termosfer, merupakan lapisan terbesar dari atmosfer bumi, jauh diatas mesosfer dan jauh dibawah exosfer.
·         Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer bumi yang jauh diatas stratosfer dan jauh dibawah termosfer.
·         Stratosfer, merupakna lapisan atmosfer bumi, dibawah troposfer, dan diatas mesosfer.
·         Troposfer, berada diporsi paling bawah dari atmosfer bumi.
    Dalam diskusi ini sangat menarik sekali dimana audience bertanya dapat dijawab dengan baik. Dan mendapat tambahan oleh saudara Ilham yang dapa diterima. Sehingga pada diskusi kelompok ini sudah cukup bagus, tetapi masih kurang percaya diri sehingga masih membaaca materi yang ada.
Refleksi kelompok 5 : Lingkungan biotik dan Abiotik
           Dalam Diskusi ini yang dibawakan oleh kelompok 5 yaitu tentang tanah, disini saya dapat memahami bahwa tanah memiliki lapisan yang berbeda-beda yaitu horisan O,A,B,C dan memiliki pori-pori yang berbeda pada setiap lapisan tersebut, karna pori-pori jika semakin menembus pada lapisan yang paling bawah maka semakin kecil pula pori-pori pada tanah tersebut. Sehingga jika semakin bawah tumbuhan tidak mampu menenmbusan lapisan tanah yang paling bawah. Pada lapisan memiliki kandungan yang terdiri dari, mineral batu-batu kerikil, A(humus), E(silikat, besi, eluminiuim), C(hanya terdiri dari sedimen), dll.
            Dalam diskusi ini didapatkan pertanyaan oleh Dimas (saya sendiri) yang bertanya tentang Apakah setiap lapisan tanah (horizon O,B,A,dll) kandungannya sama? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan baik, bahwa kandungan pada setiap horizon tersebut memiliki kandungan yang berbeda diantaranya yaitu lapisan R(tidak mengandung mineral, mengandung batu-batu kerikil), A(humus), E(silikat, besi, eluminiuim), C(hanya terdiri dari sedimen), dll.  Sedangkan pada Indri yang bertanya tentang Mengapa semakin bawah lapisan tanah semakin sedikit organismenya dan pada lapisan apa akar bisa menembus pada kedalaman tanah? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan baik, bahwa penancapan akar suatu tanaman dalam tanah hanya sampai pada horizon E karena kandungan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organism hanya sampai horizon E.
            Dalam diskusi pada kelompok ini sangant bagus, karena para pemateri sudah menguasai meteri dengan baik, sehingga para audience sudah cukup memahami tentang materi yang dibawakannnya.

Refleksi kelompok 6 : Ekologi tumbuhan populasi
Pada penampilan kelompok 6 ini sudah cukup baik dalam pemahaman materi, tetapi tidak semua pemateri yang tidak dapat menyampaikan dengan baik dalam penyampaiannya pada audience. Sehingga audience masih kurang memahami dalam penjelasan materi yang disampaikannya. Sehingga menimbulkan pertanyaan oleh audience.
Pada penanya pertama yaitu pada saudari Dista yang menanyakan tentang faktor yang mempengaruhi suatu grafik sehingga menimbulkan pola grafik eksponensial dan sigmoid, dan pemateri dapat menjawab dengan baik yaitu,  ekponensial terjadi jika predator sedikit, nutrient banyak sehingga populasi pada daerah tersebut terus meningkat.Sedangkan grafik  sigmoid terjadi jika pertumbuhan terjadi secara lambat, dan penurunan jumlah populasi ketika tidak tersedianya apa yg dibutuhkan oleh spesies,seperti minimnya nutrient dan pertumbuhan terjadi jika tersedianya nutrient dan ketika tejadi persaingan antar spesies trjadi penurunan jumlah populasi karena akan ada populasi yang tereliminasi.
Menurut saya pada kelompok ini dalam penampilan PPT terlalu banyak teori yang diterapkan pada slide, sehingga audience tidak dapat memahami dengan jelas tentang penjelasannya tersebut, jadi seharusnya didasarkan dengan contoh-contoh yang dapat mudah  dipahami dengan baik oleh semua audience.

Refleksi kelompok 7 : Komunitas vegetasi
Kelompok 7 merupak n kelompok saya sendiri yaitu tentang vegetasi yang dibawakan oleh saya sendiri Dimas, Lysa, Atia dan Dian. Saya senang karena pada semua pertanyaan yang dilauntarkan oleh audience oleh saudari Nani dan Martha dapat dijawa dengan baik walaupun masih kurang tepat tepat, tetapi kami terimkasih atas tambahan dari saudara Ilham dan Hendy atas tambahannya sehingga kami merasa sengan atas tambahan dan sanggahan teman-teman sehingga dapat ilmu baru dalam pembahasan kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar