Jumat, 20 April 2012

Pudarnya Sebagai Mahasiswa


MEMUDARNYA GERAKAN MAHASISWA
DALAM MEMBELA NEGARA

Abstrak
Globalisasi merupakan suatu keadaan yang menggambarkan peta dunia yang tanpa batas, inilah suatu tantangan bagi semua negara untuk saling berlomba memantapkan jati dirinya. Indonesia sebagai negara yang berdaulat juga dituntut untuk berperuilaku yang sama dengan bangsa lainnya, tanpa melakukan aktivitas itu, maka identitas bangsa akan larut sekaligus memudarkan semangat patriotisme generesai mudanya. Memudarnya semangat patriotic identik dengan lenyapnya suatu negara secara perlahan, dan pada akhirnya hilanglah nama Indonesia sebagai negara.
Kata kunci: Membela Negara, Gerakan Mahasiswa

Potret Mahasiswa Masa Kini
Sangat miris apabila menyaksikan tayangan media akhir-akhir ini….teriakan lantang dengan semangat berapi-api meneriakkan idealisme demokrasi itu berubah menjadi teriakan tak terkendali penuh emosi. Tak ada lagi pemuda-pemuda idealis pembela rakyat dengan cara-cara santun dan terpelajar…kini yang ada hanya anarkisme tanpa tahu malu.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan kaum terpelajar di negara ini????
Baru-baru ini muncul kasus tentang naiknya BBM pada bulan ini, anarkisme mahasiswa vs aparat keamanan di seluruh Indonesia melakukan demo besar-besaran. Mahasiswa dan polisi saling melempar batu….saling adu kekuatan fisik hingga menelan korban…latar belakang munculnya kasus ini adalah penolakan kenaikan BBM tersebut…..tapi yang membuat miris adalah apa tidak ada cara yang lebih terpelajar untuk menyampaikan penolakan atau pendapat…… apa guna kata mahasiswa melekat di pundak mereka (atau mungkin kita)….
Aksi-aksi anarkis dan saling menjatuhkan lawan tanpa ada rasa belas kasihan serta tanpa menghasilkan solusi ini merupakan ceriminan
Fenomena diatas sebenarnya menjadi evaluasi besar bagi setiap gerakan mahasiswa baik yang berkuasa ataupun tidak. Mahasiswa yang seharusnya merupakan symbol kaum idealis telah berubah menjadi segerombolan kaum pragmatis yang haus akan kekuasaan. Mahasiswa yang seharusnya meneriakkan keadialan dan kebenaran kini tanpa sadar telah melakukan penghianatan.
                Kemudian kita berfikir bagaimana kelak ketika mereka sudah lulus kuliah dan menduduki jabatan-jabatang strategis dalam masyarakat dan pemerintah. Saya fikir mereka dapat bertindak lebih bejat dari apa yang telah diperbuat birokrat saat ini.
Begitulah repotnya ketika anak muda mendapat kekuasaan,  pola fikir yang belum matang kerap membuatnya bertindak sporadis. apa lagi dalam rangka mempertahankan kekuasan maka berbagai cara akan difatwakan halal untuk dilaksanakan. dan akibatnya kekuasaan tersebut menjadikan mereka berfikir elitis dan tidak lagi berbicara kaderisasi.
Oleh karenanya saya fikir gerakan mahasiswa harus menata ulang paradigma berfikir secara radikal. Pragmatisme kekuasaan dan sikap elitis telah memunculkan benih-benih kehancuran pada tubuh gerakan mahasiwa. Untuk meluruskan kembali asholah gerakan diantaranya dengan menggarap secara serius kaderisasi. Karena kaderisasi adalah tulang punggung gerakan. Lewat kaderisasi kader-kader akan dilatih tentang kebenaran, keberanian, dan idealisme.
Yang kedua secara eksternal gerakan mahasiswa harus mempunyai sikap dan pandangan yang jelas. Menempatkan gerakan pada posisi ekstra parlementer adalah pilihan tepat agar gerakan tetap murni, utuh dan independent. Politik ektraparlemter secara praksis akan membawa gerakan pada sikap netral tanpa tunggangan elit politik.
Secara umum gerakan mahasiswa saat ini harus meluruskan kembali perannya sebagai pengawal reformasi, pengawal setiap kebijakan pemerintah, lantang meneriakkan kebaneran dikala pemerintah melakukan pengkhianatan terhadap rakyat. Hingga Kemudian independensinya akan mendidik mereka agar mempunyai gagasan segar dan aplikatif. gagasan yang muda beda dan berbahaya.
Namun, akan menjadi lebih baik ketika seorang mahasiswa memiliki kemauan untuk berjuang bagi bangsa dan studinya. Karena studi menjadi modal dalam rangka menjadi penerus bangsa ini. Nasionalisme tidak hanya diwujudkan melalui keikutsertaan seseorang dalam suatu peperangan demi mempertaruhkan harga diri bangsanya. Hal-hal lain yang dapat diwujudkan diantaranya, mencinta produk-produk dalam negeri dan menggunakan produk-produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
            Berdasarkan fakta, beberapa mahasiswa yang belajar di luar negeri, kembali lagi ke negeri ini demi membenahi sistem yang ada di negara kita. Namun, sangat memprihatinkan ketika melihat mahasiswa Indonesia, tak ingin kembali ke negaranya. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tentunya banyak faktor yang manjadi penyebabnya, diantaranya, karena mereka sudah terlena dengan situasi yang membuat diri mereka nyaman di luar sana, belajar di luar negeri merupakan cita-cita mereka sehingga akhirnya mereka bertekad untuk mendapat pekerjaan pula disana dengan gaji yang cukup tinggi, dan lain sebagainya.
            Di era seperti ini, jiwa nasionlisme mahasiswa semakin memudar. Sedikit mahasiswa yang sadar akan pentingnya keberadaan mereka demi bangsa yang ditinggalinya. Bangsa yang telah dianugerahkan oleh Tuhan untuk dikelola dan dijaga, bukan untuk dibiarkan dan ditempati sesuka hati. Melirik satu kasus yang terjadi di bangsa ini, misal: PT. Freeport. Perusahaan yang saat ini dipegang oleh negara asing, telah merugikan banyak pihak di Indonesia, tertutama Provinsi Papua. Kemanakah orang-orang cerdas yang mau berjuang untuk mengelola kekayaan di provinsi ini?
            Disisi lain mungkin ada yang berpendapat, ”negara saya belum memberikan apa-apa terhadap diri saya, buat apa saya susah-susah memikirkan negara saya?”. Sungguh sangat disayangkan, karena bukan apa yang seharusnya negara sudah berikan, melainkan apakah yang sudah kita berikan terhadap negara kita?     
            Memang sulit untuk terus menumbuhkan jiwa nasionalisme mahasiswa Indonesia saat ini. Namun, tidak ada salahnya ketika kita mulai dengan diri sendiri. Dengan hal-hal kecil yang bisa kita lakukan, bukan dengan hal besar yang terus kita bayangkan namun tak pernah ada realisasinya dan hanya membuang pikiran kita saja.

Sejarah Pergerakan Mahasiswa Indonesia
Gerakan mahasiswa di hampir seluruh indonesia yang menentang keputusan pemerintah yang berencana akan menaikan  BBM awal april 2012, akhirnya tidak berhasil menekan DPR untuk tidak mengubah pasal 7 ayat (6) UU APBN sehingga rencana kenaikan harga BBM hanya ditunda pelaksaannya. Saya yakin bahwa perjuangan mahasiswa masih akan terus bergejolak.  Peristiwa Ini kembali mengingatkan saya tentang  perjuangan mahasiswa meruntuhkan rezim Soeharto, ditengah era reformasi yang menggeliat. Pre­siden seumur hidup itu berhasil ditumbangkan oleh sang orator ulung pada tahun1998, siapa lagi kalau bukan mahasiswa. Berikut adalah sejarah  pergerakan mahasiswa di Indonesia :
1908
Pemuda-pelajar-mahasiswa mendirikan organisasi modern yang diberi nama Boedi Oetomo di Jakarta pada tanggal 20 mei 1908. Tujuan perkumpulan ini adalah untuk  Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.
Kehadiran Boedi Oetomo pada masa itu merupakan suatu episode sejarah yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia.
1928
Pada pertengahan 1923, serombongan mahasiswa yang bergabung dalam Indonesische Vereeninging (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa dengan perkembangan kekuatan-kekuatan perjuangan di Indonesia, dan melihat situasi politik yang di hadapi, mereka membentuk kelompok studi yang dikenal amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan saat itu. Pertama, adalah Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club) yang dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 oktober 1924 oleh Soetomo. Kedua, Kelompok Studi Umum direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di Bandung yang dimotori oleh Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925.
Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.
1945
Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chaerul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan Peristiwa Rengasdengklok.
1966
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada lingkar kekuasaan Orde Baru. 
Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru. pada masa ini ada salah satu tokoh yang sangat idealis,yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya,dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan idealisnya tercurahkan untuk bangsa ini,dia adealah soe hok gie.
1974
Realitas berbeda yang dihadapi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki hubungan yang erat dengan kekuatan militer, untuk generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer.
Sebelum gerakan mahasiswa 1974 meledak, bahkan sebelum menginjak awal 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti:
Golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama pada masa Orde Baru pada 1972 karen Golkar dinilai curang.
·         Gerakan menentang pembangunan TMII pada1972 yang menggusur banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
Diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi. Lahirlah, selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.
1977-1978
Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja namun meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Surabaya, Ujungpandang (sekarang Makasar), dan Palembang.  28 Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!" Besoknya, semua yang berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali tentram.
1990
Gerakan yang menuntut kebebasan berpendapat dalam bentuk kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik di dalam kampus pada 1987 - 1990sehingga akhirnya demonstrasi bisa dilakukan mahasiswa di dalam kampus perguruan tinggi. Saat itu demonstrasi di luar kampus termasuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch ke DPR/DPRD tetap terlarang.
1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR-MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa Gejaya, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II.

Peran Mahasiswa Dalam Membela Negara
MAHASISWA selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa, selalu dihadapkan pada permasalahan global. Setiap ada perubahan, mahasiswa selalu tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pendobrak untuk melahirkan perubahan. Oleh karena itu kiranya sudah cukup mendesak untuk segera dilakukan penataan seputar kehidupan mahasiswa tersebut.
Dalam sejarahnya mahasiswa merupakan kelompok dalam kelas menengah yang kritis dan selalu mencoba memahami apa yang terjadi di masyarakat. Bahkan di zaman kolonial, mahasiswa menjadi kelompok elite paling terdidik yang harus diakui kemudian telah mencetak sejarah bahkan mengantarkan Indonseia ke gerbang kemerdekaannya.
Pergolakan dan perjalanan mahasiswa Indonesia telah tercatat dalam rentetan sejarah yang panjang dalam perjuangan bangsa Indonesia, seperti gerakan mahasiswa dan pelajar tahun 1966 dan tahun 1998. Masih dapat kita ingat 8 tahun yang lalu gerakan mahasiswa Indonesia yang didukung oleh semua lapisan masyarakat berhasil menjatuhkan suatu rezim tirani yaitu ditandainya dengan berakhirnya rezim Soeharto.
Legenda perjuangan mahasiswa di Indonesia sendiri juga telah memberikan bukti yang cukup nyata dalam rangka melakukan agenda perubahan tersebut. Tinta emas sejarahnya dapat kita lihat dengan lahirnya angkatan ‘08, ‘28, ‘45, ‘66, ‘74, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri tetapi tetap pada konteks kepentingan wong cilik. Terakhir lahirlah angkatan bungsu ‘98 tepatnya pada bulan Mei 1998 dengan gerakan REFORMASI yang telah berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari kursi kekuasaan dan selanjutnya menelurkan Visi Reformasi yang sampai hari ini masih dipertanyakan sampai dimana telah dipenuhi.
Dengan demikian adalah sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam melakukan fungsi control terhadap jalannya roda pemerintahan sekarang. Bukan malah sebaliknya.
Agenda reformasi adalah tanggung jawab kita semua yang masih merasa terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis dan memiliki semangat yang kuat. Dan tanggung jawab ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai rasa sosial yang tinggi. Bukan orang-orang kerdil yang hanya memikirkan perut, golongannya dan tidak bertanggung jawab. Hanya lobang-lobang kematianlah yang mampu menjadikan mereka untuk berpikir bertanggung jawab. Jangan pikirkan mereka, mari pikirkan solusi untuk menghibur Ibu Pertiwi yang selalu menangis dengan ulah-ulah anak bangsanya sendiri.
Kondisi tersebut tidak terlihat lagi pada masa kini, mahasiswa memiliki agenda dan garis perjuangan yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sekarang ini mahasiswa menghadapi pluralitas gerakan yang sangat besar. Meski begitu, setidaknya mahasiswa masih memiliki idealisme untuk memperjuangkan nasib rakyat di daerahnya masing-masing.
Mahasiswa sudah telanjur dikenal masyarakat sebagai agent of change, agent of modernization, atau agen-agen yang lain. Hal ini memberikan konsekuensi logis kepada mahasiswa untuk bertindak dan berbuat sesuai dengan gelar yang disandangnya. Mahasiswa harus tetap memiliki sikap kritis, dengan mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya.
Dengan adanya sikap kritis dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola pikir setiap mahasiswa. Sebaliknya, pemikiran konservatif pro-status quo harus dihindari.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa depan harus diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa dimungkiri, mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.
Karena itu, kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan.
Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup nasional, regional maupun internal kampus itu sendiri. Ke depan, peran strategis ini seharusnya juga dimainkan oleh lembaga-lembaga formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa, atau kelompok studi profesi.
Secara garis besar, menurut Sarlito Wirawan, ada sedikitnya tiga tipologi atau karakteristik mahasiswa yaitu tipe pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa.
Pertama, tipologi mahasiswa pemimpin, adalah individu mahasiswa yang mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan, dan mempergerakan aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. Mereka itu umumnya memersepsikan mahasiswa sebagai kontrol sosial, moral force dan dirinya leader tomorrow. Mereka cenderung untuk tidak lekas lulus, sebab perlu mencari pengalaman yang cukup melalui kegiatan dan organisasi kemahasiswaan.
Kedua, tipologi aktivis ialah mahasiswa yang mengaku pernah aktif turut dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali (lebih dari satu kali). Mereka merasa menyenangi kegiatan tersebut, untuk mencari pengalaman dan solider dengan teman-temannya. Mahasiswa dari kelompok aktivis ini, juga cenderung tidak ingin cepat lulus, namun tidak ingin terlalu lama. Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow namun pengalaman hidup perlu dicari di luar studi formalnya. Sudah barang tentu jumlah mereka itu lebih banyak daripada kelompok pemimpin.
Ketiga, tipologi mahasiswa biasa adalah kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%. Sesungguhnya cenderung pada hura-hura yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit mahasiswa yang tidak segan-segan dengan cara menerabas (nyontek, membuat skripsi "Aspal" dan lain-lain) agar segera lulus. Apakah hal ini merupakan indikator kurangnya dorongan prestatif di kalangan mahasiswa, masih perlu diteliti.
Fakta membuktikan, dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada umumnya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis ini. Meskipun secara kuantitas kecil tetapi mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama perubahan dan dinamika kehidupan kampus. Sebagian mereka karena telah terlatih menjadi pemimpin dan aktivis, maka tidak sulit setelah selesai pada akhirnya mereka juga menjadi pemimpin dan aktivis setelah terjun di masyarakat dan pemerintahan.
Peristiwa  tersebut memberikan pembelajaran kepada bangsa Indonesia, bahwa membela negara tidak hanya mengangkat senjata, tetapi lebih kepada menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara merupakan hal yang paling hakiki.

Jumat, 23 Desember 2011

pemanfaatan dari jeruk nipis


Jeruk Nipis
 (Citrus aurantiifolia)

Klasifikasi
Kingdom :       Plantae
Divisio :           Spermatophyta
Subdivisio :     Angiospermae
Klas :               Dicotyledonae
Bangsa :          Rutales
Famili :            Rutaceae
Genus :            Citrus
Species :          Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle

Tanaman Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle dikenal di pulau Sumatra dengan nama Kelangsa (Aceh), di pulau Jawa dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa), di pulau Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).


Morfologi tumbuhan
Jeruk nipis  termasuk salah satu jenis citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.
Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih.
Tanaman jeruk nipis pada umur 2 1/2 tahun sudah mulai berbuah. Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.
 Kandungan dan khasiat tumbuhan
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Kandungan buahnya yang masak adalah synephrine dan N-methyltyramine, selain asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C. Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan pada pasien pasca operasi batu ginjal.
Manfaatkan jeruk nipis sebagai penyembuhan penyakit.
1.      Ambeien
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
2.      Amandel
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.


3.      Anyang-anyangan
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.
4.      Batuk
Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 _ sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
5.      Batuk Disertai Influenza
     Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.
6.      Bau Badan
·         Cara 1:
Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan dengan kapur sirih tipis-tipis. Oleskan ke ketiak setelah mandi. Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi dan sore.
·         Cara 2:
Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, dilumatkan, pulung kecil-kecil seperti pil, makan 3 kali sehari.
7.      Batu Ginjal
Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.
8.      Difteri
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
9.      Demam atau Flu
·         Cara 1:
Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang merah yang telah dilumatkan dan 1 sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening penderita.
·         Cara 2:
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum sekaligus.
10.  Haid Tidak Teratur
Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari
11.  Sehabis Melahirkan
Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 butir perasan jeruk nipis kampung, diaduk sampai rata, balurkan pada perut. Lakukan selama 3 bulan tiap hari sehabis mandi, agar perut terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.
12.  Jerawat
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
13.  Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe
Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
14.  Melebatkan Rambut
Satu butir kuning telur ayam kampung dikocok dengan perasan 3 butir jeruk nipis kampung sampai rata. Gosokkan pada kulit kepala, pijit-pijit sampai merata, biarkan selama 2 jam baru dibilas dengan sampo merang agar rambut menjadi mengkilap dan lebat. Sampo merang dibuat dari 1 ikat merang, dibakar sampai menjadi arang, bukan abu, rendam dalam air dan biarkan semalaman. Saring, dan sampo merang siap untuk keramas.
15.  Menghentikan Kebiasaan Merokok
Iris 1 jeruk nipis, isap lalu minum air putih. Lakukan beberapa kali sehari.
16.  Vertigo
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
17.  Radang Tenggorokan
Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
18.  Lendir di Tenggorokan
Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk sampai rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.
19.  Kurap atau Panu
Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.
20.  Demam/Panas Saat Malaria
Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) , dan 5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan tersebut dibagi dua, diminum pagi dan sore.
21.  Terkilir
Tiga Buah jeruk nipis masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan ke dalam poci lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya kemudian diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok makan minyak gandapura. Ramuan ini dipakai untuk mengurut bagian yang cedera. Setelah itu minum 3/4 gelas air kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.
22.  Pegal Linu
Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina, dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayang, 3 jari akar kelor, dan 10 buah cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya dapat digunakan untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
23.  Sakit Gigi
Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
24.  Melangsingkan Badan
Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau. Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.
25.  Menambah Stamina
Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan gula merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.
26.  Tekanan Darah Tinggi
Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
Referensi
  • Anonymous, 2011. Temu Hitam. http://id.wikipedia.org/wiki/Temu_hitam.
Diakses pada tanggal 21 Desember 2011.
  • Anonymous, 2011. Klasifikasi Temu Hitam.  http://www.plantamor.com/
index.php?plant=421. Diakses pada tanggal 21 Desember 2011.
  • Anonymous,2008. Khasiat Jinten Hitam. http://www.wonosari.com/t3557-khasiat
jinten-hitam-temu-ireng.  Diakses pada tanggal 21 Desember 2011.
  • Anonyous, 2005. Tanaman Obat Indonesia.  http://www.iptek.net.
id/ind/pd_tanobat/view.php?id=258. Diakses pada tanggal 21 Desember 2011.

Kamis, 22 Desember 2011

REFLEKSI KELOMPOK

 
REFLEKSI EKOLOGI TUMBUHAN
Reflesi Kelompok 1 : Pengertian Dasar Ekologi tumbuhan
Pada diskusi kelompok 1 (Hendy Desniko, Reza Syaifullah, Luberti Indri, dan Nani Kusmiati) yang membahas tema tentang Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan. Dimana ekologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara mahluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Sedangkan tujuan dari mempelajari ekologi yaitu dapat mengetahui teknik dan cara untuk memanfaatkan apa yang ada di dunia ini dengan sebaik-baiknya.
Setelah pemateri selesai menjelaskan apa itu ekologi tumbuhan, beberapa audience yang bertanya tentang bagaimana bentuk hutan kota, karna seperti yang kita ketahui bahaw kota merupakan tempat yang sangat padat penduduknya. Sehingga apakah mungkin hutan kota dapat diterapkan di kota. Kemudian pemateri menjawab bahwa hutan kota tersebut yang memiliki  fungsi sebagai nilai estetika yang ada  di kota, sebagai penyerapan karbondioksida, pelestarian air tanah dan penahan angin di kota. Saya sependapat dengan pemateri bahwa hutan kota merupakan tumbuhan yang memiliki peranan positif sebagai enghijauan, menyerap karbon dioksida, penyerapa air tanah, dan penahan angin kota, tetapi hutan kota ini harus didasarkan pada tata ruang pada kota tersebut sehingga memiliki peranan yang sangat penting.
Dalam diskusi ini berjalan sangat lancer dan audience sudah cukup paham tentang apa ekologi tumbuhan tersebut, serta dalam peranannya. Karena semua pemateri sudah cukup dalam menguasai materi yang disampaikan. Sehingga sudah cukup pantas untuk didokumentasikan sebagai media pembalajara. Sukses untuk kelompok 1.

Refleksi kelompok 2 : Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan
Pada diskusi kelompok 2 (Susantika, Setia Novit dan Tetty Ariyanti) yang membahas tema Pengertian Dasar dalam Ekologi Tumbuhan. Dalam diskusi ini pemateri  menjelaskan tentang pengertian tumbuhan dalam lingkungan. Dimana tumbuhan dalam lingkungan menurut pemateri merupakan dari  faktor biotik dan abiotik yang potensial mempengaruhi organisme.
Dalam lingkungan memiliki faktor-faktor yang membatasi yaitu faktor iklim, faktor tanah dan faktor topografi, sudut kemiringan lahan. Pemateri juga menjelaskan tentang lingkungan abotik (lingkungan mati seperti udara, tanah, air, suhu, cahaya), lingkungan biotik (lingkungan hidup seperti individu, komunitas, populasi, ekosistem), faktor pembatas (eksistensi suatu organisme atau kelompok organisme tergantung pada keadaan lingkungan) dan nische (nisia) atau relung (cara hidup atau respon organisme terhadap lingkungan).
Dalam diskusi ini pemateri dalam menampilkan video yaitu tentang alat yang untuk menentukan tumbuhan tersebut mengalami strees atau tidak. Dalam video ini sebenarnya sudah cukup bagus tetapi dalam penyampain pemateri dalam menjelaskan kurang memahami atau tidak dapat dimengerti sehingga terjadi kesalahpahaman dalam penjelasannya.
Dalam diskusi ada beberapa audience yang bertanya tentang bagaimana indikator sebuah pohon mengalami stress ? Pemateri menjawab bahwa indikator pohon yang mengalami stress adalah jika daunnya menjadi layu. Tetapi saya masih kurang setuju dalam pendapat tersebut, karena tumbuhan yang dikatakan layu jika htumbuhan tersebuut sudah mengalami gangguan pada pertumbuhannya sehingga tumbuhan tersebut mengalami layu. Tetatpi ada beberapa tumbuhan yang mengalami layu dikatakan memiliki gangguan pada tanaman tersebut, contohnya pada pohon randu. Gugurnya daun pada pohon randu ini bukan berarti pohon randu ini mengalami stress. Melainkan gugurnya daun pada pohon randu ini karena pohon randu meranggas atau mengurangi penguapan air pada musim kemarau.
Dalam diskusi ini para pemateri masih kurang menguasai materi, sehingga semua pertanyaan yang dijawab oleh pemateri masih kurang tepat, sehingga banyak sanggahan dari audience. Sehingga bapak husamah selaku dosen menjelasakan lebih lanjut lagi tentang apa yang ditanyakan oleh audience tersebut.

Refleksi kelompk 3 : Pengaruh cahaya dan suhu terhadap proses pertumbuhan tanaman
Pada diskusi kelompok 3 (Eka Rahma, Prieska Novita, dan Veni Puspita) yang membahas pengaruh cahaya dan suhu terhadap proses pertumbuhan tanaman,  yaitu dapat kita lihat pada proses fotosintesis tnaman.Selain itu, cahaya juga merupakan sumber ekosistem di bumi. Cahaya juga dapat mempengaruhi struktur dan bentuk tubuh tumbuhan (morfologi) sehingga sering disebut juga fotomorfogenetis. Lamanya penyinaran relatif antara siang dan malam dalam 24 jam akan mempengaruhi fungsi dari tumbuhan secara luas. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu : Tumbuhan  hari pendek, Tumbuhan hari panjang, Tumbuhan hari sedang, Tumbuhan hari netral.
Dalam diskusi ini para pemateri menurut saya masih kurang menguasai materi sehingga dalam meyampaikan materi masih kurang tepat dalam penyampaiannya. Jadi menurut saya pemateri harus lebih memahami materi sehingga tidak terjadi kesalahan konsep dalam penyampaiannya.
Refleksi kelompok 4 : Atmosfer dan air sebagai lingkungan abiotik yang mempengaruhi ekologi tumbuhan.
Pada diskusi kelompok 4 (Ika, Chantika, Enggar, dan Anik) yang membahas Atmosfer dan air sebagai lingkungan abiotik yang mempengaruhi ekologi tumbuhan. Dimana air merupakan sumber yang penting bagi semua mahluk hidup, dan demikian pula pada atmosfer yang berperang sebagai melindung dari radiasi matahari yang tertuju pada bumi.
            Atmosfer terdiri dari gas-gas yang tidak berbau dan tidak berwarna sehingga pada atmosfer terdiri dari gas. Pada lapisan atmosfer terbai menjadi 5, yaitu :
·         Exmosfer, merupkan lapisan paling atas dari atmosfer bumi.
·         Termosfer, merupakan lapisan terbesar dari atmosfer bumi, jauh diatas mesosfer dan jauh dibawah exosfer.
·         Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer bumi yang jauh diatas stratosfer dan jauh dibawah termosfer.
·         Stratosfer, merupakna lapisan atmosfer bumi, dibawah troposfer, dan diatas mesosfer.
·         Troposfer, berada diporsi paling bawah dari atmosfer bumi.
    Dalam diskusi ini sangat menarik sekali dimana audience bertanya dapat dijawab dengan baik. Dan mendapat tambahan oleh saudara Ilham yang dapa diterima. Sehingga pada diskusi kelompok ini sudah cukup bagus, tetapi masih kurang percaya diri sehingga masih membaaca materi yang ada.
Refleksi kelompok 5 : Lingkungan biotik dan Abiotik
           Dalam Diskusi ini yang dibawakan oleh kelompok 5 yaitu tentang tanah, disini saya dapat memahami bahwa tanah memiliki lapisan yang berbeda-beda yaitu horisan O,A,B,C dan memiliki pori-pori yang berbeda pada setiap lapisan tersebut, karna pori-pori jika semakin menembus pada lapisan yang paling bawah maka semakin kecil pula pori-pori pada tanah tersebut. Sehingga jika semakin bawah tumbuhan tidak mampu menenmbusan lapisan tanah yang paling bawah. Pada lapisan memiliki kandungan yang terdiri dari, mineral batu-batu kerikil, A(humus), E(silikat, besi, eluminiuim), C(hanya terdiri dari sedimen), dll.
            Dalam diskusi ini didapatkan pertanyaan oleh Dimas (saya sendiri) yang bertanya tentang Apakah setiap lapisan tanah (horizon O,B,A,dll) kandungannya sama? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan baik, bahwa kandungan pada setiap horizon tersebut memiliki kandungan yang berbeda diantaranya yaitu lapisan R(tidak mengandung mineral, mengandung batu-batu kerikil), A(humus), E(silikat, besi, eluminiuim), C(hanya terdiri dari sedimen), dll.  Sedangkan pada Indri yang bertanya tentang Mengapa semakin bawah lapisan tanah semakin sedikit organismenya dan pada lapisan apa akar bisa menembus pada kedalaman tanah? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan baik, bahwa penancapan akar suatu tanaman dalam tanah hanya sampai pada horizon E karena kandungan yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organism hanya sampai horizon E.
            Dalam diskusi pada kelompok ini sangant bagus, karena para pemateri sudah menguasai meteri dengan baik, sehingga para audience sudah cukup memahami tentang materi yang dibawakannnya.

Refleksi kelompok 6 : Ekologi tumbuhan populasi
Pada penampilan kelompok 6 ini sudah cukup baik dalam pemahaman materi, tetapi tidak semua pemateri yang tidak dapat menyampaikan dengan baik dalam penyampaiannya pada audience. Sehingga audience masih kurang memahami dalam penjelasan materi yang disampaikannya. Sehingga menimbulkan pertanyaan oleh audience.
Pada penanya pertama yaitu pada saudari Dista yang menanyakan tentang faktor yang mempengaruhi suatu grafik sehingga menimbulkan pola grafik eksponensial dan sigmoid, dan pemateri dapat menjawab dengan baik yaitu,  ekponensial terjadi jika predator sedikit, nutrient banyak sehingga populasi pada daerah tersebut terus meningkat.Sedangkan grafik  sigmoid terjadi jika pertumbuhan terjadi secara lambat, dan penurunan jumlah populasi ketika tidak tersedianya apa yg dibutuhkan oleh spesies,seperti minimnya nutrient dan pertumbuhan terjadi jika tersedianya nutrient dan ketika tejadi persaingan antar spesies trjadi penurunan jumlah populasi karena akan ada populasi yang tereliminasi.
Menurut saya pada kelompok ini dalam penampilan PPT terlalu banyak teori yang diterapkan pada slide, sehingga audience tidak dapat memahami dengan jelas tentang penjelasannya tersebut, jadi seharusnya didasarkan dengan contoh-contoh yang dapat mudah  dipahami dengan baik oleh semua audience.

Refleksi kelompok 7 : Komunitas vegetasi
Kelompok 7 merupak n kelompok saya sendiri yaitu tentang vegetasi yang dibawakan oleh saya sendiri Dimas, Lysa, Atia dan Dian. Saya senang karena pada semua pertanyaan yang dilauntarkan oleh audience oleh saudari Nani dan Martha dapat dijawa dengan baik walaupun masih kurang tepat tepat, tetapi kami terimkasih atas tambahan dari saudara Ilham dan Hendy atas tambahannya sehingga kami merasa sengan atas tambahan dan sanggahan teman-teman sehingga dapat ilmu baru dalam pembahasan kemarin.